SATRIA-1, satelit multifungsi pertama Indonesia, bertujuan menyediakan konektivitas ke lebih dari 149 ribu titik layanan publik di seluruh Nusantara. Diluncurkan pada pertengahan Juni 2023, SATRIA-1 menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dengan kapasitas throughput 150 Gbps, tiga kali lipat dari sembilan satelit telekomunikasi sebelumnya.
Meski sama-sama melayani Puskesmas, layanan internet Starlink dan SATRIA-1 tidak bersaing, melainkan saling melengkapi. Starlink, yang resmi hadir di Indonesia pada Mei 2024, membantu mengisi celah-celah yang tidak terlayani oleh SATRIA-1.
Meskipun SATRIA-1 hanya dapat menyediakan sekitar 5 Mb untuk setiap titik, kehadiran Starlink diharapkan dapat membantu di bidang kesehatan, pendidikan, pemerintahan di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T), serta pertahanan.
Meskipun Nezar tidak menjelaskan apakah SATRIA-2 akan menerapkan teknologi Low Earth Orbit (LEO) seperti Starlink, persiapannya tetap berjalan untuk meningkatkan kapasitas yang sudah disediakan oleh SATRIA-1.